Jun 19, 2011

Blitar-Malang



Sepertinya cerita ini akan berhubungan dengan cerita sebelumnya
 
Ya, bersinggungan dengan dunia pendidikan.
Perjalanan dari Tulungagung tidak terus melaju langsung untuk pulang ke Malang. Silaturahim dulu ke rumah Bulik* teman di Blitar. Setelah munyer-munyer akhirnya ketemu juga jalan yang benar, mengantarkan ke sebuah rumah yang sepertinya sedang dalam perbaikan. Setiap orang yang melihat temanku itu, (orang-orang memanggilnya Yayan) tersenyum sambil tidak lupa menyapa. Wah, sepertinya dekat banget ya temanku ini pada semua penduduk disini. Bisikku dalam hati.
Didepan rumah yang dituju, ternyata sepi. Pintu tertutup. Lampu pada mati. Waktu menunjukan sekitar jam 16:30. Senja menyyelimuti langit yang membentang di atas hamparan rumput lapangan sepak bola. Seseorang memanggil nama temanku. Temanku menghampiri aku ngikut dibelakang. “Ayo kesini dulu Yan,Bulik lagi keluar sebentar lagi paling pulang, sambil ngobrol-ngobrol!” Ajak seorang pria umur empat puluhan. Akhirnya kita memasuki rumah yang berada tepat didepan rumah yang dituju sebelumnya.
Kami menunggu di ruang tamu. Seorang perempuan umur empat puluhan juga mengambil tempat duduk. Obrolan yang renyah dan penuh keakraban terjadi antara temanku dan sanak saudaranya itu. Pakai bahasa jawa, aku mengerti dikit. Jadi bisanya hanya manggut-manggut. (daripada cemberut toh?!) dari pembicaraan mereka, aku hanya menangkap beberapa point penting yaitu Gaji PNS, Pendidikan, Sekolah dan Guru. Pembicaraanya tidak melenceng dari tema pendidikan dan dunianya.
Temanku ini ternyata lahir di lingkungan keluarga terdidik. Hampir semua keluarganya memiliki peran yang penting sebagai guru, kepala sekolah dan dosen. Tidak heran, temanku itu sering bercerita tuntutan untuk berkuliah itu sangat sangat ditekankan keluarganya. Dan aku berbisik dalam hati “Temanku ini hidupnya sungguh beruntung karena berada di lingkungan yang mementingkan pendidikan,” pantas hidupnya berkecukupan dan akan berjalan mulus bila terjun ke dunia pendidikan. Tambahku lagi, dalam hati.
Bulik, begitu biasanya temanku itu memanggil penghuni rumah yang baru saja pulang mengantar anak-anaknya membeli kebutuhan sekolah. Kami akhirnya berpindah untuk melanjutkan perbincangan dirumah Bulik temanku itu. “Menginap saja, besok subuh baru pulang,” pinta Bulik. Aku memohon maaf karena tidak bisa memenuhi permintaannya. Temanku masih mahasiswa dan memang seminggu kedepan adalah pecan sunyi. Aku kan bukan mahasiswa lagi? Ahahahaha..jadi ada kerjaan yang harus diselesaikan sebelum pagi-pagi masuk kerja. Alasanku seperti itu. Well, Bulik menerima kalau alasannya seperti itu.
Bulik bercerita tentang perjuangan untuk terjun di dunia pendidikan. Adalah Ibunya (mbah) yang memotivasi keenam anaknya untuk sekolah dan terus sekolah walaupun biaya entah dapat darimana. “Kalian boleh sekolah tapi di Negeri, kalau tidak di Negeri tidak usah sekolah,” begitu Bulik menirukan Ibunya. Dengan perkataan seperti itu. Bulik dan kelima saudaranya yang lain terlecut. Berjuang dengan sekuat tenaga, walau badan kurus tetap semangat belajar dan belajar.
“Modal saya dan yang lain adalah semangat, ketika kita ada kemauan untuk sekolah pasti ada jalan untuk menuju kesana, Alhamdulillah semua bisa berperan dalam dunia pendidikan” Hatiku seakan kuat ketika mendengar pernyataan ini. Begitu mengena!
Ya, Aku pasti bisa berkuliah lagi walaupun masalah biaya tidak tahu. Tapi pasti ada jalan! Aku teriak-teriak semangat dalam hati. Banyak beasiswa sekarang, Bulik melanjutkan. Jadi jangan takut untuk sekolah karena factor biaya. Semangat dan kerja keras untuk bisa meraihnya.
Sebelum berpamitan, Anak-anaknya menunjukan Nilai Raport masing-masing. Ini yang membuat hatiku semakin tersentak. Anaknya yang pertama berhasil menempati Rangking dua dari kelasnya yang berjumlah 16 siswa dan adiknya berhasil meraih nilai diatas KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Subhanallah….semangat untuk belajar ternyata mengalir dalam darah anak-anak Bulik.
Semua Akan Baik-Baik Saja….Aku PAsti Bisa!!!!!!!!!!!
MySpace


*Kata ini aku dengernya bule. Tanya teman penulisannya gimana. Malah bahas bule. ahahahahaaa

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging