Pada setiap sudut kota ini
Aku titipkan rindu
Aku tiitipkan pesan
Bahwa aku pernah berkunjung (lagi)
Pada warung bakso
Pada segelas juz alpukat
Pada perempatan jalan
Pada sebuah angkot
pada sebuah sungai
pada sebuah peron
pada sebuah jalan
pada setiap sudut kota ini
Aku titipkan rindu
Aku titipkan pesan
Walaupunpun aku tahu
Semua jejakku itu
Akan sangat mudah
Terhapus angin
Aku titipkan rindu
Aku tiitipkan pesan
Bahwa aku pernah berkunjung (lagi)
Pada warung bakso
Pada segelas juz alpukat
Pada perempatan jalan
Pada sebuah angkot
pada sebuah sungai
pada sebuah peron
pada sebuah jalan
pada setiap sudut kota ini
Aku titipkan rindu
Aku titipkan pesan
Walaupunpun aku tahu
Semua jejakku itu
Akan sangat mudah
Terhapus angin
Jejak kaki sangat mudah terhapus
ReplyDeleteJejak hati kuat terpatri
"dan kau lupa meningglkan jejak rindumu pada halaman rinduku, sampulnya masih baru..halamannya pun baru ku rencanakan untuk mengisi rindumu yang utama"
ReplyDeletebegitu pula dengan jejak komen ini
ReplyDeletewuiih tetep...slalu kagum dengan diksimu kang...
ReplyDeletekeep writing^^
lebih lengkap kalo ditambahi, "pada secangkir kopi" kang.. hehe :D
ReplyDeleteakhir-akhir ini suka berpuisi sampean kang..
jejak kaki akan terhapus tapi kenangan selalu dihati
ReplyDeleteBukannya hujan yang menhapus jejakmu.
ReplyDelete