kupikir melupakanmu adalah cara terbaik
namun entah sejak kapan kamu hadir di benak ku
sepasang mata dan senyum kamu
meluap hangat menelusuri nadi-nadi rindu
desiran terjalin
semakin erat
menggumpal
ku ungkapkan gumpalan rasa
pada hujan rintik,
bulan separuh,
biru langit
kadang
embun pagi
namun gagal saat
detik berjalan beiringan
dan tanah perlahan menguburnya
kamu
masih ada
pada pergeseran detik
hidupku
No comments:
Post a Comment
Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging