Hari itu, saat senja perlahan ditelan awan gelap.
Aku masih terpaku melihat setitik noktah kecil yang semakin pergi menjauh.
Sebuah kotak berwarna biru kugenggam erat.
Seperti ingin terus merasakan hangatnya genggamanmu
Maaf aku menangis di depanmu. Aku telah melanggar janjiku. Menangis di hadapanmu.
Perlahan kamu tersenyum. Tidak apa-apa katamu. Tapi cuma satu kali ini saja.
Setelah ini berjanji lagi untuk tidak menangis.
Ya, Aku mengiyakan permintaanmu.
Cericit burung sore seakan berbeda dengan cericit pagi yang riang.
Cericit sore itu kurasakan adalah lagu pelengkap kesedihan hatiku.
Sepuluh menit yang lalu.
Lihat langit berubah jingga, langit birumu telah pergi bukan? Tanyamu mengisi sunyi.
Aku memandang pada jingga, Ya jingga telah mengalahkan biru langit. Aku mengakui dalam hati
Mawar juga telah mengucup bahkan layu setelah pagi tadi mekar, ungkapmu mengisi ruang tanyaku
Aku melihat bunga yang lain layu, bahkan ada yang gundul ditinggal kelopak.
Setelah jingga hilang ada gelap dan bulan. Bulan indah, terang. Kamu melanjutkan.
Aku melihat jingga tertelan gelap perlahan, hampir hilang.
Setelah bunga layu ada biji dan tunas, tumbuh perlahan, kuat.Kamu menambahkan
Aku melihat kelopak bunga diterjang angin, terbang tinggi.
Lima menit yang lalu.
Tanganmu menggenggam erat sebuah kotak biru.
Aku tahu kamu suka warna biru langit.
Jangan kamu buka sebelum aku hilang dari sini.
Ungkapmu perlahan sambil meraba degup jantungmu sendiri.
Tiga menit yang lalu.
Aku menerima kotak berwarna biru itu.
Tanganmu tak bisa kugengggam.
Kamu terburu berdiri.
Membelakangiku. Melangkah pergi.
Dua menit yang lalu.
Perlahan aku melihat dirimu semakin menjauh.
Aku ingin kamu tetap disini.
Aku ingin biru langitku menjadi jingga langitmu.
Satu menit yang lalu.
Aku berdiri terpaku memandangimu pergi.
Menggenggam erat kotak biru pemberianmu.
Aku tidak akan pernah membukanya
Saat kau telah hilang dari pandangan.
Aku tidak akan pernah membukanya
Hari ini.
Aku tidak akan pernah membukanya.
Esok hari.
Aku tidak akan pernah membukanya.
Suatu hari nanti
Aku tidak akan pernah membukanya.
Sampai degup jantungku berhenti
Melupakanmu.
Langit jingga. gelap
Mawar, kelopak
Bulan, terang
Biji, tumbuh
Kuat
Langit berwarna biru
-Waktu yang tepat untuk berpisah,Tak Kan pernah menyesal, Saat aku lanjut usia, seandainya, hingga ujung waktu. SO7.
Mantab, Salam Kenal
ReplyDelete