Jul 19, 2011

Cerita Kartu Nama


Sepertinya tulisan ini dah lama, kok belum diposting sih? Daripada disimpan lama2 mending di posting  sekarang ya....
Ahad (3/7) setelah wawancara seorang narasumber. Tiba-tiba sang narasumber meminta sesuatu padaku. “Mas Arr Rian, saya boleh minta kartu namanya?,” pinta sang narasumber dengan ramah. 


Ya, sebelumya dia memang memberikan kartu namanya, karena melihatku sulit mengeja namanya. Dengan penuh pengertian dia akhirnya menyerahkan sebuah kartu nama berwarna putih yang sedikit warna-warni. Saat aku lihat kartu namanya, berjubel juga titel di depan namanya yang hanya ada first name,tapi jadi panjang ya namanya. Mungkin namaku juga kalau banyak titelnya akan menjadi panjang ya. Coba mungkin kayak gini. Prof. H. Arr Rian, S.E. MM,Phd. (Amin....!!!).  

Kembali ke kartu nama.
Ya, begini lanjutan ceritanya. Dengan mantap dan nggak merasa bersalah, aku jawab. “Maaf saya belum punya,” ya begitu aku jawab singkat, padat dan sedikit pake bumbu malu. Ahahhahahahahaha. “Kalau begitu minta nomor Hpnya Arr Rian,” pinta sang narasumber itu lagi.
Ok, kalau yang ini, aku menyanggupi. Tapi karena susah untuk menyebutkan, jadi aku tulis aja. Nyari-nyari kertas dan aku lipat-lipat seperti ukuran kartu nama. Dan jadilah, nomorku terpampang disana. Disebuah lipatan kertas. Arr Rian No HP dan Nama tempatku bekerja.ahahahahhaaa..jadi mirip kartu nama.Kartu nama penting saat ini. Begitu pikirku. 

Senin (4/7). Aktifitasku memburu berita dimulai sangat pagi. Jam delapan pagi. Aku berangkat jam delapan kurang lima. Biar bisa on time, walaupun aku tahu kegiatan bakal molor. Begitulah. Harap maklum. Masyarakat kita belum membudayakan On Time. Sekalipun di lingkungan pendidikan. Tapi aku berusaha datang tepat pada waktunya. Jadi berangkat lebih awal. Dan aku juga membiasakan datang lebih awal. Walaupun aku terkadang bosan menunggu sambil otak-atik kamera. Diperjalanan sebelum memasuki gedung tempat sebuah kegiatan dilaksanakan. Seorang bapak-bapak yang sedang duduk diatas motornya menyapaku. 

“Selamat pagi mas, silahkan hubungi saya kalau masnya membutuhkan ojex,” kata bapak itu sambil menyodorkan sesuatu padaku. Dan itu adalah kartu nama. Waks! Tukang ojek sekarang makin gencar ya marketingnya. Pertanyaanku di hari kemarin semakin menindihku. Aku kok belum buat kartu nama ya?

“Terima kasih Pak,” jawabku sambil ngeluyur pergi ke pusat kegiatan. Sambil aku berjalan, kulihat juga tu kartu nama. Dan yang luar biasanya adalah nama ojek diganti jadi ojex dan tidak hanya tukang ojek aja yang ada di kartu nama itu, tapi ada tempat catring, persewaan alat-alat dekorasi, kue basah. Semua tumplek bleg di satu kartu nama kecil.
Satu kartu berjuta promosi. Mungkin begitu ya.
Luar biasanya kartu nama itu ya?

14 comments:

  1. relatif juga tergantung kebutuhan bang, kalo untuk beberapa jenis pekerjaan dirasa perlu juga.

    kebetulan saya belum perlu bikin kartu nama hihihih pasti bakal banyak tanya2 perihal nama saya yang aneh wkwkwkww

    ReplyDelete
  2. ahahahahhahaaa....belum bikin kartu nama juga Bang? wah2....gimana cara konsumen beli jasa Bang Brigadir Kopi...kalau mau bikin Web????

    ReplyDelete
  3. biasa via virtual trankasi, COD dinya di Yahoo. btw tau dari mana saya bikin web ??? curiga ^^ nih saya wkwkwkwkw....

    ReplyDelete
  4. Ya Tahu dari Profile Bang Brigadir lah......Sudah jelas tertulis disana..eh sekarang dah ganti profilnya ya Bang?....di beberapa tulisan Bang Brigadir...kan pembaca setia...hehehehehehee...

    ReplyDelete
  5. kalo ane belum perlu kayanya...belum jadi orang penting soalnya.hehe

    ReplyDelete
  6. huaaaaa .... iya ini juga lagi belajar lagi bang, hihihihi masi cupu diriku

    ReplyDelete
  7. @deewahjoedi (enaknya panggil apa?): kalah sama tukang ojek...*lempar soklin...
    @Bang Brigadir Kopi (walau panjang saya lebih suka mmanggil begini):cupu...hehehehhee..gimana kalau udah gede ya...cupu aja udah inspiratif....

    ReplyDelete
  8. Sarana promosi dengan multi profit, bagus juga ya :-)
    Salam!

    ReplyDelete
  9. yep, kartu nama lebih membuat kesan profesional, tapi juga nglihat kartu namanya, klo kertas kumel ya tambah menurunkan kualitas, mending g usah pake kartu nama ko gitu, hehe...
    eh rian tulisannya digedein dikit dong, g terlalu nyaman klo kekecilan :D

    ReplyDelete
  10. ntar tukang becak juga pki kartu nama nich hehehehehehehhe.....

    Salam persahabatan selalu dr MENONE

    ReplyDelete
  11. kartu nama emang penting rian...klo g punya dikiranya qt g profe

    ReplyDelete
  12. pengin buat tapi kartu blogger hahahahaha

    ReplyDelete
  13. huaha gue baru tau ada kartu nama yg kayak gitu

    ReplyDelete
  14. H. Haji ya gak usah pake H kalau udah haji ri....

    ReplyDelete

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging