Jul 17, 2011

Sabtuku Ditemani Rentetan Ujian.

Asalamualaikum Wr.Wb. Sobat Blogger. Semoga mimpi pagi ini memacu semangat untuk selalu berbuat yang terbaik ya! 
Ok.Sedikit cerita kegiatan sabtu yang ditemani dengan rentetan ujian.Ujian Apaan?
Hehehehehehehe. Ujian disini maksutnya adalah aku ngikutin Tes TPA (Tes Potensi Akademik) dan TOEFL sekaligus. Busyet!  Padahal sehari sebelumnya, aku menjadi pengawas seleksi masuk perguruan tinggi. Saat menjadi pengawas aku menemukan tentang arti perubahan (masih dalam pembuatan). Karena tesnya dimulai dari jam delapan pagi, aku putuskan untuk berangkat lebih awal tigapuluh menit sebelumnya. Lima belas menit aku gunakan untuk sarapan. Lima belas menit selanjutnya perjalanan ke lokasi tes. Berhubung lokasi tes itu ada dilantai tiga. Aku segera ke tekape dengan semangat (kan perut dah ke isi.ahahahahhaa). Di depan pintu ruangan tes sudah tertempel nama-nama peserta. Aku sisir dari awal ampe akhir. Loh kok namaku nggak ada ya? Cek lagi lebih spesifik. Tetap tidak ada. Ada mbak-mbak menghampiri. Menanyakan namaku. “Oh mungkin di ruangan satunya, silahkan di sebelah sana,” tunjuk si mbak ke arah ruangan yang dimaksut setelah mendengar namaku. Oalah...ada dua toh ruangannya. Aku segera menuju arah yang dimaksut
Aku melihat orang-orang pada ngantri di depan meja sebelum pintu ruangan tes. Sambil ngeluarin kuitansi. Eh ada apa tu ya? Aku ikut-ikutan ngeluarin kuitansi. Eh ternyata cuma ngecek nama aja. Karena nggak penting aku langsung masuk ruangan. Wuidih banyak banget nie yang mau tes. Hampir kursi ke isi dalam ruangan itu. Saat aku mau duduk, bingung tempat duduk ku yang mana?  Soalnya di kursi sudah ada nomor pesertanya. Lha Aku nomor berapa ya? Di kuitansi nggak ada nomornya. Aku keluar lagi nyari-nyari nomor ujian. Eh iya, ada didepan pintu deng daftar nomor pesertanya. Aku lihat nomorku adalah 16072011170.  Berada di baris ke empat dari belakang. Wuidih...banyak berarti ya yang tes hari ini.. Di kelasku sampai ada seratus delapan puluhan.  Belum dikelas satunya mungkin sama banyaknya. Kalau ditotal ya kurang lebih  tiga ratusan.
“Arr Rian!” sebuah suara perempuan memanggil namaku. Aku sapu sekeliling, ada yang senyum. “Eh, mbak Inda....ikut tes juga y?” Tanyaku. Mbak Inda (nama panggilannya) adalah SPV pertamaku dalam dunia tulis menulis karya ilmiah saat masih semester dua. Dengan dibimbing mbak Inda, sekali ikut kompetisi langsung jadi juara...wah keren kan? (memuji diri sendiri, ahahahha-makasih ya Mbak Inda) lalu kita ngobrol-ngobrol dikit. Dan ternyata memang kita punya kesamaan tentang alasan kenapa harus ikut tes TPA ini. Kita juga punya rencana yang sama setelah hasil TPA sudah ada. Semoga bisa. Itu harapan kita berdua.
BTW, tes TPA buat apaan. Oya, ceritanya ni mau lanjut sekolah biar nggak beku otaknya setelah selesai S1. Mohon doanya. Yang ikut TPA memang kebanyakan adalah yang mau lanjutin S2 tetapi ada juga yang mau lanjut S3. Jadi suasananya sangat berbeda jauh dengan saat aku menjadi pengawas anak-anak yang baru lulus SMA. Bedanya kalau tes TPA serasa suasana orang tua. Ahahahahaha...
Selain mbak Inda, ada juga temanku yang ikut TPA dari Fakultas Kedokteran. Dari ceritanya tesnya ini yang kedua kalinya. Loh kok bisa? Standar nilai TPA di FK memang terbilang tinggi. Wajarlah....temanku tesnya berada di ruang satunya.
“Sukses ya! Sudah belajar to?,” begitu bunyi sms temanku itu, lima menit sebelum ujian dimulai. “Sampun, Sukses juga! Semangat!” balasku. Seminggu sebelumnya memang sudah latihan. Semoga dimudahku. Doaku kemudian.
Dikursiku sudah tersedia satu kotak berisiskan tiga jenis kue dan satu botol air mineral ukuran mini. Karena kursinya berfungsi juga sebagai meja. Jadi kue dan air mineralnya harus disimpan ditempat yang lain. Orang-orang menyimpannya dibawah kursi karena ada tempat khusus. Kursiku kok kebetulan nggak ada y? Yawdah kuletakan disamping kiri deket tas. Tepatnya dilantai. Maaf ya, sementara aku letakin kamu dilantai dulu, habis tes aku tidak akan menelantarkanmu lagi. Aku akan memakanmu dengan buas! Begitu kataku pada mereka.ahahahahahaha.
Koper berisiskan soal dan lembar jawaban mulai dibuka pengawas ujian. Pengawasnya perempuan. Suaranya keras banget dan juga tegas. Si Ibu (panggil saja begitu) dengan tegas menjelaskan cara pengisian lembar jawaban. “Di arsir saja. jangan seperti melukis agar menghemat waktu,” ulangnya. Soal mulai dibagi. Soal terdiri dari tiga bagian. Setiap bagian disegel. Jadi kalau waktunya sudah habis untuk satu bagian baru boleh membuka segel bagian yang lainnya. Bagian pertama lebih apda persamaan kata, lawan kata. Kedua kuantitatif. Berhitung cepat, deret. Ketiga Logika. Ada gambar2nya juga.
Sekitar jam sebelas lebih tigapuluh menit tes berakhir. Abis tes, pengawas memberikan satu amplop dan lembar isian. Lembar amplop diisi nama dan alamat lembar isian berupa biodata diri gitu. Nanti hasilnya akan dikirim ke alamat yang kita tulis di amplop itu. Alhamdulillah...Selesai sudah tes TPA. Hasilnya bisa diketahui tiga hari setelah tes. Kalau sertifikatnya sekitar dua minggu. Tinggal berdoa semoga nilainya bisa memenuhi persyaratan.
Bagi kamu yang mau lanjutin S2 atau S3 kamu wajib ikut TPA. Jadi walaupun kamu tidak berencana sekolah lagi. Coba aja siapa tahu berguna. Biayanya sekitar tiga ratus ribu. Kalau mau daftar hubungi lembaga yang biasanya menyelenggarakan. Dikampusku ada di bagian Pasca Sarjana. Daftar dulu. Serahkan pas photo berwarna 4x6. 3x4 juga boleh. Abis itu tentuin kapan mau tesnya. Biasanya kalau TPA OTO BAPPENAS itu ada jadwalnya sendiri. Abis daftar tinggal tunggu aja waktu tesnya. Untuk persiapan kamu bisa belajar soal-soal psikotes. Kebanyakan sih padanan kata. Kosa kata Bahasa Indonesia juga sepertinya harus diperbanyak. Persamaan dan lawan kata yang sering muncul. Matematika dasar dan logika. Tenang dalam mengerjakan. Mungkin itu sedikit info tentang TPA.
Selanjutnya, sekitar jam dua aku langsung ikut Tes TOEFL. Yang tes TOEFL ternyata juga banyak yang abis TPA. Sama juga ya nasibnya. Untuk tes TOEFL ini aku hitung-hitung ini yang kelima kalinya. Woi....bahasa inggris.....tega banget nggak nyampe2 skor yang ditargetkan. Tapi, setelah aku rasain tes TOEFL kali ini sangat mudah. Entah kenapa karena keseringan tes atau apa. Tapi benar-benar enjoy. Semoga scorenya mencapai target!amin..... Tinggal nunggu aja hasilnya...

Ya Rabb, Hamba sudah berikhtiar. 
Berikanlah hasil yang TERBAIK. Amiin....

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging