Hai Sobat Blogger, Bagaimana Kabarnya hari ini? Semoga tetap semangat menuliskan cerita-cerita hebat dalam blognya y ^ ^. Aamiin.
Baiklah, postingan kali ini saya ingin memenuhi janji saya pada sobat blogger untuk mereview Novel Memamah Jantungmu karya Rohani Syawaliah pemilik www.honeylizious.com. Banyak Sobat blogger yang berkomentar pada postingan Memamah Jantungmu Datang Malam Hari bahwa judul novel ini begitu menyeramkan, Tapi apakah memang ceritanya horor seperti Ladda Land? hemmm...
Jawabannya adalah Iya, memang benar cerita di bab awal saya dihadapkan pada kengerian yang luar biasa. Pembunuhan sadis pada sebuah keluarga seorang dokter. Suara Pisau yang merobek perut. Darah yang menggenang dilantai. Jantung yang keluar dari tempatnya. Mata mayat yang terbelalak seperti menatap. Zombi!
Semua dihadirkan begitu nyata. Dan Anda tahu siapa yang menyaksikan kengerian itu? Dia hanyalah seorang anak perempuan berumur 13 tahun bernama Gilda. Gilda menyaksikan pembunuhan sadis pada segenap keluarganya, papa, mama, kakak dan adiknya.
Saya semakin merasakan kengerian yang luar bisa ketika menyadari Gilda menyaksikan pembunuhan sadis tersebut di dalam sebuah lemari sempit melalui lubang-lubang kecil. Bayangkan, seorang perempuan berumur 13 tahun melihat pembunuhan sadis secara langsung! dan dia sendiri terpojok dalam sebuah lemari. Kematian hanya dipisahkan oleh sebuah pintu lemari!
Seperti inilah yang dilihat oleh Gilda;
"Aku melihat senjata yang mereka gunakan. Senjata itu sebuah pisau yang bagus. Pisau untuk menghabisi segenap keluargaku itu terlihat dari lubang-lubang kecil yang menghiasi lemari. Mereka sudah mati. Mama. Papa. Tairo abangku. Sahara adik perempuanku. Senjata itu masih memerah..."
Walaupun Gilda terselamatkan dari pembunuhan sadis itu, namun setelah 10 tahun berlalu, Gilda menjadi sosok perempuan yang depresi selalu mengalami halusinasi tentang mayat-mayat keluarganya. Merasakan mayat-mayat itu terus mengikuti kemanapun Gilda pergi. Lumuran darah. Jantung yang keluar dari tempatnya. Perut yang sobek. Zombi. Gilda terus melihat kengerian itu.
Gilda menyadari kenangan buruk tentang pembunuhan sadis itu harus dilenyapkan dari otaknya dengan cara mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Gilda memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi 10 tahun lalu dengan kembali ke rumahnya yang dulu. Gilda ditemani sahabat terbaiknya Kitty untuk menemui tantenya, Yura. Dari surat yang diberikan tantenya itu Gilda menemukan sebuah jalan untuk mengungkap kejadian 10 tahun lalu.
Dari tantenya, Gilda menemukan sebuah jawaban kenapa keluarganya dibunuh. Papanya yang bernama Ivan berhasil menemukan obat untuk penyakit mematikan, HIV/AIDS. Banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga Ivan dan keluarganya harus dibunuh. Setelah Gilda mendapat informasi ini. Tantenya dibunuh orang yang tidak dikenal. Dari sinilah pencarian obat itu dimulai. Gilda semakin terjebak pada situasi yang semakin sulit ia lalui. Menemukan obat dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Dalam pencarian menemukan obat itu, Gilda dibantu oleh pemuda yang bernama Adrian. Berdua mereka mencoba menemukan obat itu dan mengungkap misteri sebenarnya. Ada cerita cinta anatara Gilda dan Adrian disini. Namun, kisah cinta itu tidak berjalan mulus. Gilda mengetahui Adrian mendekatinya hanya untuk obat itu. Gilda semakin limbung. Gilda merasa tidak ada lagi yang harus ia percaya.
Ya tidak ada yang bisa Gilda percaya, begitu juga dengan sahabat terbaiknya Kitty ternyata selama ini juga mengincar obat itu. Kejadian masa lalu yang membuat Kitty melakukannya dan untuk menyembuhkan orang yang sangat dicintainya. Bukannya yang dicintainya Adrian? Kenapa Kitty mengincar Obat itu? Dan Adrian yang dicintainya kenapa menipu dirinya? Gilda semakin dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Bagaimana Gilda mengakhiri perburuan mendapatkan obat itu? Bisakah penderita HIV/AIDS terselamatkan dengan obat yang ditemukan papanya Gilda? Teka-teki misteri besar yang jawabannya hanya ada pada diri Gilda sendiri.
Setelah membaca Novel ini. Sekali lagi saya menemukan gaya penulisan Rohani Syawaliah yang sangat khas seperti pada cerbung Nekad yang pertama kali saya baca. Mbak Hany berhasil menghadirkan rasa penasaran yang menggigit disaat awa-awal cerita dan mengakhiri cerita dengan yang tak terduga. Ya, seperti prinsip penulisannya yang saya kutip dalam twitter.
Walaupun saya sempat dibingungkan dengan nama tantenya yang berbeda dan istilah-istilah yang diberi nomor namun tidak ada penjelasannya. Saya masih bisa menikmati novel ini. Coba saja anda baca, dan menebak-nebak seperti apa endingnya. Saya yakin anda akan dibuat kecele. Berani baca?
Judul : Memamah Jantungmu
Penulis : Rohani Syawaliah
Jumlah halaman : 181 hlm
Penerbit : nulisbuku.com
Harga: Rp 55.000
Baiklah, postingan kali ini saya ingin memenuhi janji saya pada sobat blogger untuk mereview Novel Memamah Jantungmu karya Rohani Syawaliah pemilik www.honeylizious.com. Banyak Sobat blogger yang berkomentar pada postingan Memamah Jantungmu Datang Malam Hari bahwa judul novel ini begitu menyeramkan, Tapi apakah memang ceritanya horor seperti Ladda Land? hemmm...
Jawabannya adalah Iya, memang benar cerita di bab awal saya dihadapkan pada kengerian yang luar biasa. Pembunuhan sadis pada sebuah keluarga seorang dokter. Suara Pisau yang merobek perut. Darah yang menggenang dilantai. Jantung yang keluar dari tempatnya. Mata mayat yang terbelalak seperti menatap. Zombi!
Semua dihadirkan begitu nyata. Dan Anda tahu siapa yang menyaksikan kengerian itu? Dia hanyalah seorang anak perempuan berumur 13 tahun bernama Gilda. Gilda menyaksikan pembunuhan sadis pada segenap keluarganya, papa, mama, kakak dan adiknya.
Saya semakin merasakan kengerian yang luar bisa ketika menyadari Gilda menyaksikan pembunuhan sadis tersebut di dalam sebuah lemari sempit melalui lubang-lubang kecil. Bayangkan, seorang perempuan berumur 13 tahun melihat pembunuhan sadis secara langsung! dan dia sendiri terpojok dalam sebuah lemari. Kematian hanya dipisahkan oleh sebuah pintu lemari!
Seperti inilah yang dilihat oleh Gilda;
"Aku melihat senjata yang mereka gunakan. Senjata itu sebuah pisau yang bagus. Pisau untuk menghabisi segenap keluargaku itu terlihat dari lubang-lubang kecil yang menghiasi lemari. Mereka sudah mati. Mama. Papa. Tairo abangku. Sahara adik perempuanku. Senjata itu masih memerah..."
Walaupun Gilda terselamatkan dari pembunuhan sadis itu, namun setelah 10 tahun berlalu, Gilda menjadi sosok perempuan yang depresi selalu mengalami halusinasi tentang mayat-mayat keluarganya. Merasakan mayat-mayat itu terus mengikuti kemanapun Gilda pergi. Lumuran darah. Jantung yang keluar dari tempatnya. Perut yang sobek. Zombi. Gilda terus melihat kengerian itu.
Gilda menyadari kenangan buruk tentang pembunuhan sadis itu harus dilenyapkan dari otaknya dengan cara mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Gilda memutuskan untuk mencari tahu apa yang terjadi 10 tahun lalu dengan kembali ke rumahnya yang dulu. Gilda ditemani sahabat terbaiknya Kitty untuk menemui tantenya, Yura. Dari surat yang diberikan tantenya itu Gilda menemukan sebuah jalan untuk mengungkap kejadian 10 tahun lalu.
Dari tantenya, Gilda menemukan sebuah jawaban kenapa keluarganya dibunuh. Papanya yang bernama Ivan berhasil menemukan obat untuk penyakit mematikan, HIV/AIDS. Banyak orang yang ingin memilikinya, sehingga Ivan dan keluarganya harus dibunuh. Setelah Gilda mendapat informasi ini. Tantenya dibunuh orang yang tidak dikenal. Dari sinilah pencarian obat itu dimulai. Gilda semakin terjebak pada situasi yang semakin sulit ia lalui. Menemukan obat dengan mempertaruhkan nyawanya sendiri.
Dalam pencarian menemukan obat itu, Gilda dibantu oleh pemuda yang bernama Adrian. Berdua mereka mencoba menemukan obat itu dan mengungkap misteri sebenarnya. Ada cerita cinta anatara Gilda dan Adrian disini. Namun, kisah cinta itu tidak berjalan mulus. Gilda mengetahui Adrian mendekatinya hanya untuk obat itu. Gilda semakin limbung. Gilda merasa tidak ada lagi yang harus ia percaya.
Ya tidak ada yang bisa Gilda percaya, begitu juga dengan sahabat terbaiknya Kitty ternyata selama ini juga mengincar obat itu. Kejadian masa lalu yang membuat Kitty melakukannya dan untuk menyembuhkan orang yang sangat dicintainya. Bukannya yang dicintainya Adrian? Kenapa Kitty mengincar Obat itu? Dan Adrian yang dicintainya kenapa menipu dirinya? Gilda semakin dihadapkan pada situasi yang sangat sulit. Bagaimana Gilda mengakhiri perburuan mendapatkan obat itu? Bisakah penderita HIV/AIDS terselamatkan dengan obat yang ditemukan papanya Gilda? Teka-teki misteri besar yang jawabannya hanya ada pada diri Gilda sendiri.
Setelah membaca Novel ini. Sekali lagi saya menemukan gaya penulisan Rohani Syawaliah yang sangat khas seperti pada cerbung Nekad yang pertama kali saya baca. Mbak Hany berhasil menghadirkan rasa penasaran yang menggigit disaat awa-awal cerita dan mengakhiri cerita dengan yang tak terduga. Ya, seperti prinsip penulisannya yang saya kutip dalam twitter.
"Membuat cerbung di episode 1 harus mencuri perhatian,
menjelang akhir? jangan pernah ketebak!"
Walaupun saya sempat dibingungkan dengan nama tantenya yang berbeda dan istilah-istilah yang diberi nomor namun tidak ada penjelasannya. Saya masih bisa menikmati novel ini. Coba saja anda baca, dan menebak-nebak seperti apa endingnya. Saya yakin anda akan dibuat kecele. Berani baca?
asyik, pertamax.
ReplyDeleteDari banyak review ini review yang paling banyak menjual. Uhuk! Mudah2n banyak yang order yah :)
ReplyDeleteReview yang bagus sekali. Saya tersanjung. Apalagi ini pertama kalinya membuat novel thriller yang benar-benar terbit :)
@honeylizious: selamat pertamax..Wah saya juga tersanjung. ini Book review pertama saya di blog loh. ^ ^
ReplyDeleteSaya suka Novelnya menegangkan!
Saya memang suka yang berbau Thriller. Dengan membaca novel ini saya seperti detektif yang banyak menghasilkan analisis yang salah. Gara-gara ceritanya nggak ketebak.
Kereeen. Saya harus bisa menulis kayak Mbak!!!...
Aamiin. Semoga Laris...
@arrrian: harus nulis juga, semangkaaa...
ReplyDeletekapan nih kang Rian buat novel juga..?
ReplyDeletekalo punya bukunya pasti di baca.. tapi sayang gak punya hiks...
ReplyDeletedi awal cerita sy kira seperti kisah film the specialist,,yg menceritakan juga tentang keluargnya di bunuh di saat usianya lg 10 thn , bersembunyi di balik lemari,,eh di akhir ternyata beda,, ternyata makin menarik gt ya,, hehe,, met siang sob, met berkreativitas
ReplyDeletepesan apa ya diharapkan dari penulis, penasaran nih!
ReplyDeletesalam
@Bang Lozz:Uhuk...aamiin...Doakan ya :)
ReplyDelete@DuniaPiyen:Hubungi aja Honeylizious.. :)
ReplyDelete@Al Kahfi:Iya nggak hanya serem aja, banyak petualangan... :)
ReplyDeletemet siang juga Sob
@Thanjawa Arif:Salam kenal juga ya :)
ReplyDeletekirimlah bukunye ke jalan samali Riaann... pengen baca juga nay ^^
ReplyDeletekirimlah bukunye ke jalan samali Riaann... pengen baca juga nay ^^
ReplyDeleteWaw promo ey :)
ReplyDeletetapi itu manusiawi :D
hahaha
asik ..
reviewnya lengkap :)
aku juga mau baca...
ReplyDeletejadi penasaran nih, review nya yg menarik atau bukunya ya... #kabur
ReplyDeleteKayaknya aq jg dpt novel ini dech :)
ReplyDelete@Nay:minta ke Mbak Honey aja :)
ReplyDelete@Nay:minta ke Mbak Honey aja :)
ReplyDeleteEhm pengen baca juga (T^T
ReplyDeletetapi agak aneh kalau orang saling membunuh cuma karna obat HIV/AIDS. Lebih mirip berebut harta karun. Atau benda mahal.
resensi buku yang bagus sob :)
ReplyDelete@uchanK:ahahahahahha....makasih ya,,
ReplyDelete@Atma:pesen aja Mbak ke honeylizious :)
ReplyDelete@Kang Baha:Kita sama2 menarik kok :P #Plaks!
ReplyDelete2Mbak tarry:Iya ta Mbak? Awas Gilda tiba2 datang loh...hihii
ReplyDelete@KakRin!!!:Emang mahal obat HIV/AIDS itu jadi rebutan akhirnya
ReplyDelete@Farixsantips:makasih
ReplyDelete@Farixsantips:makasih
ReplyDeletenumpang lewat yah... Ehehe.. Nyimak komeng yg masuk aja. :)
ReplyDeleteReviewnya mantap!!
ReplyDeletemeski sekilas tapi bisa terhanyut dengan alur cerita.
moga sukses ya :)
Wahh, saya orangnya penakut, jadi gak berani baca kalo gak ada temennya.. Hiks
ReplyDelete@honeylizious:sudah ada yang hubungi? :P
ReplyDelete@Mbak Iffa:Makasih :)
ReplyDelete@Edi:Serem diawal...kesananya seru abis...
ReplyDeletewah .. bikin penasaran oey.. ikutan debar-debar, gayamu mereview kayak spesialis banget, gak nyangka bisa sekeren ini, apa si yang bikin penasaran T.T kasih tau donk atau kirim bukunya aja ke aku, #suka baca juga suka gratisan haha, bener bener memamah jantung banget! ZOMBIIIIIII!!!
ReplyDelete@Inuel:Sgera hubungi Honeylizious aja..hhehehee..saya punya cuma satu tapi... :)
ReplyDeletereview yang singkat padat berisi...
ReplyDeletejadi pengen belajar cara mereview gitu..
@Insan Robbani : :)makasih ya
ReplyDeleterikues bang...
ReplyDeletekasih label judul, jumlah halaman, nama pengarang, nama penerbit, dan harga buku dooong. biar asoy gitu...
Trus akhirnya obatnya ketemu ya? Bisa nyembuhin banyak orang kan? Asli jadi dibuat penasaran nich...walau agak ngeri2 juga.
ReplyDeleteSubhanallah Ya..!
ReplyDeleteKeren Rian review nya... tpi g pingin bener2 baca novelnya... takut teringat2 terus tentang darah dan pembunuhan... ckck
Waah.. keren.. dua jempol buat reviewnya d(^_^)b
ReplyDeletebagus nih,..:)
ReplyDeletejadi kesimpulannya..untuk menjual buku harus bisa membuat resensi yang menarik ya..hmmm...
kemarin ga ikutan reviw buku-nya pak de cholik ya mas??
@CV.IAN:Wow selamat datang diblog ini..makasih ya sudah berkunjung,.
ReplyDelete@BasithKA:makasih makasih ^ ^
ReplyDelete@Mbak Ketty:Hehehhehe..dulu mau ikut, tapi aku baru selesai baca dan riview. ternyata dah lewat...
ReplyDeletewah, keren nih bukunya :)
ReplyDeleteA-NX:Yuk...Owh Om kalo pake emoction itu berat ga buat blog?
ReplyDeletejadi pengen baca nih
ReplyDelete@Jhon:ayo segera pesen,,hehehhee
ReplyDeletewah panjang juga postingannnya nih hihihihihi
ReplyDeleteJadi penasaran pengen baca buku itu, karena aku juga suka buku Thriller seperti itu. Semoga laris manis ya..
ReplyDelete@Zh!nTho:Ho Oh...sebenarnya bakalan panjang banget..untungnya ini review
ReplyDelete@Lia_Lovaa:Hubungi penulisnya aja..hehehehee
ReplyDeletebagus juga tuh buku sob,, hehhe,, ohiya maaf saya lama follow backnya,, saya kurang perhatikan followers, jadi gak tau, hehhehe,, maaf ya sob,, :D,, ohiya yg tentang tema bisa kok,, saya juga pake ultimate, dicoba aja,, :D
ReplyDeletereferensi yang sangt menarik sekali.
ReplyDeleteKunjungan perdana.
Hehe tak kira novel ini novel romantis lho (soalnya belum lihat covernya kemarin2), tapi ternyata, eh ternyata :D
ReplyDeleteMenarik nie reviewnya....jadi pengen baca...mba hani aq mau juga donk bukunya....pletaaakkkkk...!*dilempar sendal
ReplyDeleteaduh banyak adegan bunuhnya. sereem...
ReplyDeletesetuju sama mbak "cerpenis bercerita"
ReplyDelete