Rumahku Syurgaku

Semalam Daffa kembali mendatangi kamarku. Tidak lain dan tidak bukan adalah untuk menonton film kamen rider. Entah, aku belum memahami seberapa tingkat kebosanan anak kecil. Sampai film kamen rider yang hanya ada dua episode itu, walaupun berkali-kali diputar tidak pernah bosan ditontonnya. Itu juga di skip saat kamen rider beraksi saja. Aku sih seneng-seneng saja melihatnya, karena aku juga suka, tapi apabila itu-itu saja kan bosen, akhirnya beberapa hari lalu nyari dan download film kamen rider yang baru, namun tidak terlalu panjang hanya setengah jam. Walaupun sebentar, Daffa sangat menyukai film kamen rider yang baru itu.

Kedatangan Daffa ke kamarku ternyata tidak dengan tangan hampa, dia membawa buku dan kotak pensil berbentuk mobil. Kalau sudah seperti itu, berarti ada PR yang harus dikerjakan. Beberapa hari ini, Mamanya Daffa sering minta tolong padaku untuk menemani Daffa mengerjakan PR, karena kalau sama Mamanya sering tidak mau. Kalau sama aku, pasti mau soalnya iming-imingnya adalah bisa menonton kamen rider. 

Saat ini Daffa sudah kelas 0 besar. PR yang diberikan biasanya soal menghitung benda-benda yang dituliskan di buku PR atau menuliskan kembali sebuah kalimat yang telah dicontohkan. Nah, kali ini Daffa mendapatkan PR berupa menulis ulang kalimat Rumahku Syurgaku. Delapan kali penulisan. Bagi Daffa itu sudah sangat berat. Biasanya aku mengeja hurufnya satu-satu untuk membantu Daffa menuliskan setiap huruf. Misal huruf a, itu kalau di dikte perut, seperti lengkungan "c" lalu badan "I"penutup, maka jadillah huruf a. Huruf lain aku juga sebut satu-satu dengan disesuaikan bentuknya. Sungguh, harus sabar kalau membimbing anak-anak. begitu batinku.

Kebetulan aku saat itu juga sedang makan, tidak terlalu fokus memperhatikan apa yang dia kerjakan. Tidak mengeja huruf-hurufnya seperti biasa. Fokus dengan yang aku makan. Akhirnya dia jadi malas-malasan. Menulis satu kata saja minta ampun susahnya. Aku mendapatkan pelajaran berharga dari kejadian ini. Apabila mendampingi seorang anak dalam mengerjakan sesuatu, maka fokuslah mendampingi. Jangan alihkan perhatian sedikitpun darinya. Karena setiap perhatian kita akan menjadi nyala semangat pada anak kita.

Akhirnya setelah aku menyelesaikan makan malamku, aku kembali mendampingi Daffa. Fokus membimbing Daffa menuliskan huruf demi huruf. Tulisannya semakin rapi. Lucunya anak itu kalau serius dalam belajar. Selagi dia fokus, aku ambil gambarnya. Ini dia Daffa yang sedang serius mengerjakan PR.

Daffa Serius Ngerjain PR nih!

Subhanallah, ketika terus kudampingi. Daffa bisa dengan cepat menyelesaikan PRnya. Delapan kalimat Rumahku Syurgaku telah berhasl dia tuliskan. Alhamdulillah, dan yang membuatku bangga adalah ketika dia bilang begini:

"Jangan bilang mama ya, kalo aku mengerjakannya sendiri," Ya, aku hanya membimbingnya sampai baris ketiga. Sisanya dia kerjakan sendiri (karena aku juga sibuk foto2). Ini dia hasil kerja keras Daffa. Alhamdulillah..

Kiri: PR sebelumnya, Kanan:PR Rumahku Syurgaku

Sebelah kiri adalah PR sebelumnya dan sebelah kanan adalah PR terbarunya. Sekalian aja cerita tentang PR sebelumnya. Yang tugasnya menyebutkan berbagai jenis makanan sesuai dengan jenis rasa. yaitu ada rasa manis, pahit, asin, asam dan pedas. Karena aku bukan orang jawa aku sulit menjelaskan rasa asam itu gimana.

"Asam itu apa sih, Mas?" tanya Daffa. nah, aku  bingung sendiri. Karena asam kalo di jawa bisa konotasinya buruk. Asem. Haduh susah jelasin ke Daffa. Akhirnya Mamanya bilang kecut. Oya, asam itu bahasa jawanya ya kecut. Akhirnya Daffa jawab jeruk sedangkan untuk rasa-rasa yang lain Daffa dengan mudah menjawabnya. Rasa manis itu coklat, Asin itu garam, Pedas itu Sambel dan Pahit itu Jamu hitam. Ahahahhaa. Aku ketawa sendiri  kalau dengar jawaban Daffa tentang rasa pahit. jawabannya adalah jamu hitam.

Alhamdulillah akhirnya selesai juga PR Daffa. Selain bisa nonton kamen rider, Daffa juga mendapatkan bonus dua bungkus kripik kentang yang sengaja kubeli untuk mengganti kripik kentangnya. Soalnya sebelumnya Daffa bawa dan ngasih ke aku. Baiknya.

Dan sebelum menutup postingan ini, ada suatu pertanyaan Daffa yang begitu menohok jantungku disela-sela dia mengerjakan PR.

"Mas udah punya anak belum?" Tanya Daffa polos.

"Belum, Gimana Daffa aja yang jadi anaknya?" jawabku sambil nyengir kuda.

"Iya Boleh, ga pa-pa," Katanya sambil nyengir kuda juga. lalu melanjutkan mengerjakan PRnya lagi.

Aku melihat dengan amat dekat apa yang dia sedang tulis. Rumahku Syurgaku.

Subhanallah, jadi teringat doa seorang teman di Twitter.

"Ya Allah berikanlah aku seorang pendamping hidup tanpa ku minta tapi atas ridho-Mu"

Ya Rabb..Dekatkanlah.... (Doa di Pembuka Pagi)

#SedangGalauMenggila

Kisah Lain Tentang Daffa:
Kita Tidak Bercinta Lagi
Aku Ditinggal Sendirian Di Rumah