Mar 26, 2012

Dear Someone (Lanjutan :P)

Sepanjang perjalanan Asep lebih tertarik melihat senja yang terkembang luas di langit sore itu daripada mendengarkan celotehan Adul.
Kenapa indah sekali warna jingga di langit sore ini?
Asep bertanya dalam hati. Hati? entah bentuknya seperti apa. Dari awal pertemuan dengan perempuan itu, tampaknya Asep berusaha keras mengumpulkan kembali buncahan hatinya.
Susah emang ya :P
Angin sore yang lembut setia menemani perjalanan Asep menikmati senja. Hey, Asep seperti ingin menitipkan sesuatu pada senja. Sebuah perasaan yang bergejolak dalam hatinya. Ya, untuk seseorang yang baru dikenalnya tadi.
Namanya siapa?

Haduh! Asep sekali lagi menyesali pertemuan sekaligus perpisahan singkat itu. Dalam hati, ada beberapa tanya yang datang, kenapa perempuan itu bisa muncul tiba-tiba dan memberikan HP pada orang yang tidak dikenalnya? Tahu dari mana kalau Asep sedang membutuhkan HP? Dan Kenapa HP perempuan itu sama tipenya seperti HP Asep sebelumnya?
Asep semakin banyak bertanya dalam hatinya, sebagian hatinya menyampaikan perasaan lain pada senja sore itu.

"A' Asep dengerin kan ya?" Adul sewot seperti tidak didengarkan,
"Iya Dul," jawab Asep tidak jujur. Aih... (_ _!)

Aku ingin mengetahui namanya! Teriak Asep dalam hati.
Senja seperti senyum.
Aku harus mengetahui namanya! Batin Asep lagi
Kini Angin yang sekakan berteriak girang ditelinganya.

"Dul, berhenti Dul!" teriak Asep  sambil menggoncang-goncangkan pundak Adul.
Ckiiiit. Motor berhenti tiba-tiba.
"Ada apa sih A?" Ucap Adul rada sewot.
"Berhenti dulu, sepertinya harus putar arah kembali ke perempatan!" Tegas Asep.
"Yey, Kenapa balik lagi, ini kan sudah sampai rumah," Ujar Adul sambil menuding bahwa memang benar dari tadi Ia bercerita tidak ada yang didengarkan. Ketahuan jawaban Asep bohong (_ _!)
Krik Krik....

"Eh sudah sampai ya? kok nggak kerasa?" Asep garuk-garuk kepala yang masih berhelm.
"Ya iyalah nggak kerasa, dari tadi ngalamun wae!" Kata Adul sambil lalu menuju rumah.
Jiyahhaaa. Dasar Asep! Untung ya, tadi tidak mimpi dan jatuh dijalan nggak kerasa. :P Wew.

Asep tertawa kecut. Dialihkan pandangannya pada senja yang kini sudah hampir habis termakan gelap. Hanya angin lembut yang masih menemaninya.
Sebelum senja habis sama sekali. Asep ingin mengirimkan ungkapan rasa dalam hatinya.

pada sudut langit sore
temukan warna senja
itu rinduku untukmu


Dihirupnya udara sore itu. Ah,,, kenapa senja hari ini cepat berlalu.
Dari kejauhan, Asep mendengar suara Adul memanggil Ibunya.

11 comments:

  1. Jiahahaha...jatuh cintrong pandangan pertama ni yeeee..:D cuit..cuit... ada yang gak bisa molor nyenyak nih :p aha..ahaa..

    ReplyDelete
  2. saya suka postingan ini, sangat efektif kata-katanya...

    ReplyDelete
  3. waduh... banyak isi yang bisa didapatkan di ceritanya,
    "Ketahuan jawaban Asep bohong (_ _!)
    Krik Krik...."
    wwkwkw lucu pas line ini, juga paragraphnya setelah itu.

    someone refer to siapa ne? :D

    ^baca postingan ini sejenak ngece padaku >.< "ada gak y yang lagi merindukanku"

    haha...

    ReplyDelete
  4. yang terakhir itu sangat mengena mass ....wah... mencoba mengikutii .. hehehe

    ReplyDelete
  5. Ehm ... kayaknya selain cerpen ini ada juga tulisan2 bernada romantis deh sebelumnya ... jangan2 ino menggambarkan suasana hati penulisnya :D

    ReplyDelete
  6. pengalaman pribadi paling seru klo djadikan bahan cerita,,hihi..
    jd inget film KCB, "Namanya siapa?" "Abdulloh.."
    Nah lho, jgn2 dia Abdulloh.. :p

    ReplyDelete
  7. Udah lama ngak mampir nih.

    Asyiik postingannya. baca yang older post aht :D

    ReplyDelete
  8. @Irfan Andi ngikik baca komennya kak irfan. haha.

    btw, kenapa ga ditanyain aja namanya, kali aja tetanggan gitu, kak rian? :p

    ReplyDelete

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging