Mar 5, 2012

Untuk Awan: Kubuat Prasasti Itu Hari ini.

Duhai Awan,
Malam tadi aku sembunyikan air mata darimu.
Entah, air mata itu begitu memenuhi mataku

dan kerlip bintang itu hamipr tak bisa tertangkap mataku.
hanya perih saat air mata itu menjadi darah.
Merah

Duhai Awan,
Malam tadi aku sembunyi-sembunyi membuat prasasti
Entah, mungkin tak bisa kuberitahukan padamu.

dan kerlip bintang itu seakan kalah oleh mendungnya langit
hanya sekumpulan awan yang berlayar rendah,
Gelap

Duhai Awan,
Malam tadi aku terkubur bersama prasasti!
Sssst! Hanya aku dan kamu yang tahu.
Diam
Jangan beritahukan pada kerlip bintang.

Duhai Awan,
Ah, biarkanlah dia bersinar dengan rembulan.
Menaburi malam dengan cahaya tentram.
Aku akan menjadi prasasti yang terkubur.

dalam.

-The Cloud-
FlashFiction

12 comments:

  1. Wow..bahasanya puitis, aku nggak nangkap artinya. Tapi keren.

    ReplyDelete
  2. aduh....sedihkah hingga air mata tumpah..
    Jgn dipandang jk tak kuasa liat bulan n bintang bermesra

    bagus banged, dalemmmmm puisinya

    ReplyDelete
  3. duhai awan..semalam kau gelap sekali kaga ada bintang, jadi lebih baik aku bobo ;D

    ReplyDelete
  4. saya paling susah kalau nulid puisi, heehe susahnya takut pesan nya gak sampai.

    ReplyDelete
  5. hmm saya kira sih ini lebih masuk kategori sajak lepas daripada FF :D

    ReplyDelete
  6. awan, hari ini cerah dulu ya kita mau keluar soalnya :)

    ReplyDelete
  7. duhai Awan,
    tak sadar betapa menawannya engkau~

    ^^ manis sekali log rian

    ReplyDelete
  8. wahai awan bila kau tak beritau bintang . . .

    maka aku yang akan beritahu dia nanti malam

    hehehehee

    ReplyDelete

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging