Bukankah aku terlahir untuk katakan
"Kamu harus pergi!"
Lalu kenapa ada air hangat mengaliri pipiku
Lalu kenapa ada rasa pedih menjalari hatiku
Lalu kenapa ada penyesalan
Penyesalan saat kulihat dirimu menjauh!
Aku brutal,
berteriak pada waktu!
"Kembali, kumohon!!!!"
Waktu tersenyum sinis,
Ia melemparku dengan keras,
"Diamlah! disini waktumu!"
Bukankah kamu terlahir untuk katakan
"Dia harus pergi!"
Waktu terkekeh.
-Shadow-
FlashFiction
Lalu kenapa ada rasa pedih menjalari hatiku
Lalu kenapa ada penyesalan
Penyesalan saat kulihat dirimu menjauh!
Aku brutal,
berteriak pada waktu!
"Kembali, kumohon!!!!"
Waktu tersenyum sinis,
Ia melemparku dengan keras,
"Diamlah! disini waktumu!"
Bukankah kamu terlahir untuk katakan
"Dia harus pergi!"
Waktu terkekeh.
-Shadow-
FlashFiction
waktu kaga bakal bisa kembali lagi...
ReplyDeletewaow,keren..
ReplyDeleteaku suka sekali^^
waktu tak mau berhenti untuk menunggu..
ReplyDeletewaktu itu pelit banget .....gk perna berulang
ReplyDeletewaktu tak pernah mau tahu... :)
ReplyDeleteBukankah kamu terlahir untuk katakan
ReplyDelete"Dia harus pergi!"
Waktu terkekeh.
suka aku yg bagian endingnya...
mang kang rian nia jagonya puisi^^
okeeeyy.. aklau gitu aku pergi.. *ehh haha.. :D
ReplyDeletetentang waktuu.. sy sukaa.. ^_^
Perjalanan sang waktu, waktu tidak bisa dibeli. Jadi pergunakanlah waktumu sebaik mungkin di setiap detiknya.
ReplyDeleteplin plan tadi disuruh pergi, sekarang disuruh diam :)
ReplyDeleteSingkat dan menjelaskan ringkasan yang padat dan penuh arti, aku suka mas rian :)
ReplyDelete