Terlebih waktu yang berputar saat ini
detik yang lalu telah menjadi abu
hanya bisa dikumpulkan dalam
kendi memori
tersimpan di sudut almari
bukankah aku sendiri yang membakarnya
atau kamu yang terlebih dahulu terbakar
pada labirin yang tak berujung
kutemukan jalan pulang
menuju pada sebuah pembaringan
di jengkal kematian
kamu telah menjadi abu
aku berubah jadi debu
izinkan sekali lagi
untuk menjadikannya
tiada
hanya bisa dikumpulkan dalam
kendi memori
tersimpan di sudut almari
bukankah aku sendiri yang membakarnya
atau kamu yang terlebih dahulu terbakar
pada labirin yang tak berujung
kutemukan jalan pulang
menuju pada sebuah pembaringan
di jengkal kematian
kamu telah menjadi abu
aku berubah jadi debu
izinkan sekali lagi
untuk menjadikannya
tiada
engga tau mau ngomong apa. tapi saya suka sama diksinyaaaaa..
ReplyDeletekeren tulisannya :)
ketika kamu dan aku menjadi tiada, apakah rasa pun melebur? #apaini hehe..
asik2 puisinya kerennn ,......
ReplyDeleteDari tak ada menjadi tiada.
ReplyDeletemau melupakan seseorang yah mas?
ReplyDeletemenikmati aja puisinya deh
ReplyDelete