Jun 5, 2013

Kekuatan itu telah kembali

sumber gambar

Saya hari ini tiba-tiba merasakan kembali sebuah kekuatan yang begitu dahsyat. Menggerakan semua hal untuk terus membuat saya berlari kencang! Semesta mendukung saat kekuatan itu saya gunakan!

Ssssttt jangan bilang-bilang kalau saya sedang menggunakan kekuatan ini lagi setelah beberapa lama di pendam atau mungkin terlupakan? 
Kekuatan yang dulu bisa menggerakan saya untuk semangat kuliah walaupun tidak ada biaya yang mencukupi, tidak ada satupun kerabat yang saya kenal ketika sampai di Malang. Begitupun alumni. Tidak ada sama sekali. Saat pertama mengendarai angkot menuju kampus, obrolan penumpang lain itu seperti dengungan suara yang begitu asing di telinga saya.

Saya perlahan-lahan terus memupuk kekuatan ini dalam hati. Percaya saya akan mengatahui hasilnya kalau saya terus menjaga kekuatan ini. Satu persatu dampak dari kekuatan itu bermunculan. Mendapatkan panduan secara langsung dari seseorang yang teramat baik mengarahkan saya menejelajahi kampus walaupun sebatas suara dari sebrang telpon. 

Mendapatkan penggugah semangat dalam sebuah forum motivasi dan mendapatkan kos-kosan dengan para senior yang memiliki prestasi segudang. Saya terus menerus menggunakan kekuatan ini. Saya perlahan menjadi kuat. Sangat kuat. Tidak ingin mundur walau sejengkal. 

Sampai akhirnya saya merasa batas kekuatan ini melemah dan terlena dengan hasil yang didapatkan. Bah! seharusnya saya tidak berada dalam zona nyaman dikelilingi berbagai hasil dan melupakan kekuatan saya itu. Perlahan menciut, layu dan terkubur. Bisa jadi itu adalah salah saya, ah memang itu salah saya. Apa yang yang terjadi sekarang adalah tabungan masa lalu bukan?

Kembali pada waktu saat ini, kekuatan itu perlahan terkumpul kembali. Begitu kuat, tersenyum saat melihat hasil yang penuh koreksian, mendapatkan persetujuan yang teramat cepat, mendapatkan tanda tangan kalaupun dipikir tidak akan selesai hari ini juga. Serorang Ibu dengan tulus mengetikkan jalanan menuju masa depan yang tetap perlu diperjuangkan dan koreksian seorang sahabat yang menjadikan hasil kekuatan yang saya gunakan itu semakin meluas.

Jadi saya akan menjaga kekuatan ini. Tidak akan kembali melupakannya. Akan menjaganya tidak akan pernah menguburnya lagi. Kekuatan itu saya namakan Mencoba. Bila tidak mencoba maka tidak akan tahu hasilnya.
Saya tidak ingin dihianati. Tidak ingin menyesal karena gagal. Tapi saya akan teramat menyesal kalau saya tidak pernah mencoba.


Ruang Tengah
Saat hujan mencoba berhenti mencium bumi

No comments:

Post a Comment

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging