Oct 31, 2011

Detakan Jantung Ketiga [REVIEW]

Tokoh Pada Cerita Detakan Jantung Ketiga

Aku : Perempuan yang sedang mengandung (usia melahirkan)
Kamu: Suami tokoh aku (psikopat)
Bayi: Buah hati tokoh Aku dan Kamu?
Dia : Seseorang yang dianggap tokoh kamu sebagai selingkuhan tokoh  aku.

CINTA yang begitu besar dapat mengalahkan ketakutan apapun. Itu juga yang terjadi pada tokoh Aku. Tokoh aku sangat mencintai suaminya. Walaupun berbagai penyiksaan sering didapatkannya. Tokoh aku masih memendam rasa cinta yang dalam.

Detakan Jantung Ketiga adalah detakan yang dinantikan tokoh Aku dalam hidupnya, berharap dengan kehadirannya suaminya bisa kembali lembut seperti saat pertama kali berjumpa. Namun bukan kelembutan yang didapatkan melainkan siksaan yang lebih parah.

Tokoh kamu menganggap tokoh aku telah berselingkuh dengan tokoh Dia dan menghasilkan bayi yang di dalam kandungan tokoh aku.Suatu hari tokoh kamu ingin melenyapkan tokoh aku dengan menyiksa dan memukul kepalanya hingga pecah. Belum cukup disiksa akhirnya tokoh kamu memutuskan untuk merakit sebuah bom dan mengikatnya dalam perut tokoh aku. Berharap bayi itu hancur!

Sebelum menyaksikan kehancuran tubuh tokoh aku dan bayinya. Tokoh kamu menghabisi dirinya sendiri dengan memotong kedua telinganya. mencongkel kedua matanya dan menusuk jantungnya sendiri. seperti tidak ingin mendengar suara bom dan tidak ingin melihat tubuh tokoh aku dan bayinya itu hancur berkeping-keping ketika bom meledak.

Dan ya, bom itu meledak. Bom!

Tidak ada lagi kata-kata yang dilanjutkan tokoh aku. Karena sudah hancur berkeping-keping.

Selesai.


~~~~~

Sebenarnya dari awal ada pengunjung yang bilang ini Flash Fiction (FF) kok bersambung ya? bukannya sekali langsung tamat. Ahahahha, Jadi malu. Hehehehe. Maklumlah cerita ini sebetulnya adalah pengembangan cerita FF yang saya kirimkan ke @nulisbuku. Berhubung saya sudah berjanji sebelumnya untuk posting cerbung maka cerita inilah yang dipilih.

Saya sangat berterima  kasih pada Sobat semua yang sudah menyempatkan membaca dari awal sampe akhir, malah ada yang izin buat dikoleksi. Hihihii.. Padahal cerita ini GJ. Tapi Alhamdulillah kalau ada yang suka. ^______^

Berbagai pertanyaan, kritik dan saran sungguh membuat saya sadar karya ini jauh sekali dari kata "Keren", tapi saya telah berhasil mengalahlkan ketakutan saya sendiri untuk tidak malu menulsikan sebuah cerita. Dengan berbagai tanggapan saya menjadi termotivasi lagi untuk berkarya lebih baik lagi. 

Sekali lagi saya sampaikan terima kasih banyak ya Sobat atas apresiasinya. tanpa komentar kalian, saya tidak akan pernah tahu dimana letak kekurangan dalam setiap tulisan yang saya titipkan di ruangan kecil ini.

Semangat Sobat Bloggers!!!!


-Arr Rian-

17 comments:

  1. hihi... pantes aq ngira kok kalo cerbung kok terlalu singkat. klo di FF, kepanjangan. tp dilihat dr ending yg menghentak, lebih cocok jadi FF, hehe...

    tp salut sm kak rian. udah brani menepati janji dgn diri sendiri. jempol deh!! :D

    oya, outline novel bisa dilihat di blog ku.

    hm,, kayaknya klo naskah novel udh siap, coba aja kirim ke diva press. lbh gampang kyknya dibanding gagasmedia, hehe...

    klo gagas cenderung naskah2 yg diterima adalah naskah dgn ending happy. ayo dicoba aja.:D

    ReplyDelete
  2. Semangka2 moga bisa menhasilkan karya dalam bentuk hard copy sehingga bisa menjadi rekam jejak kita suatu saat nanti.

    ReplyDelete
  3. Kalau menurut saya, ini patut diacungi jempol mas :D
    cerita ini sebetulnya juga merupakan dilema masyarakat dalam berumah tangga. Banyak yg mengalami KDRT. 5 jempol pokoknya keren! :)

    ReplyDelete
  4. Ceritanya keren, ikut hanyut didlmnya. Tp ga tau ya dimana kurangnya. Maklum ga ngerti fiksi. Wes pokoke top dah

    ReplyDelete
  5. berhasil mengalahlkan ketakutan sendiri untuk tidak malu menulsikan sebuah cerita.<----ini yg paling utama sob,, hayoo lanjutkan kreativitasmu kembali

    ReplyDelete
  6. Setiap episodenya mengandung emosi yang kuat banget. Rasanya aku bisa tersedot ke dalam diri tokoh Aku dan merasakan kepahitannya. Endingnya benar2 nendang :D
    *apaan coba... hehe...

    ReplyDelete
  7. selalu bikin penasaran apa yang terjadi dan apa yang dilakukan...

    saya pikir ini nyata, kalau emang nyata kejam sekali sebagai tokoh kamu.

    ReplyDelete
  8. buat nay jempol ceritanya, keren tauu... sampe nay ikutan tegang bacanya :) *bravo*

    ReplyDelete
  9. saya suka dengan gaya penulisan FF yang lebih dari sudut pandang aku... makanya lebih ngerasa emosinya :D

    kereen... lanjutkan ;)

    ReplyDelete
  10. waduh belum baca nih cerbungnya,
    tapi berdasarkan reviewnya kayaknya aku pernah nonton teather yang ceritanya gitu juga

    salam

    ReplyDelete
  11. sudah nyokotin coklat silverqueen kecilku sama minum kopi buat sarapan pagi ini :D sudah habis dan masih pengin nambah *dies*

    hehe ri kamu jadi panitian berbagi buku itu toh, aku butuh ketemu kamu ngembalikan bukumu yang di aku... aku ada banyak buku kalo mau pinjem, pinjemo aja... gak mungkin takbawa semua... kayaknya aku mau keluar dari Malang lumayan lama..belum tahu pastinya sih. cuma rada feeling aja... apa akunya yang GR? wokokok. tapi ya tetep ngekos sini aku kan belum wisuda, eh kamu udah wisuda belum toh?

    aku pengen sms tadi tapi aku males ngetik dihape *mringis*. lagian jempolku habis robek karena makan kepiting dan aku susah ngapa2in termasuk ngetik sms dan masak yang pake bumbu2(yah emang dasar gak bisa makan mahalan dikit haha).

    ReplyDelete
  12. oh gitu ya ceritanya... kalo menurutku si istrinya juga sakit pikiran deh... kayaknya masokis gitu. demen disakiti. cinta ya cinta tapi mbok ya logis dikit kek...
    ngga ada istilah orang nyakiti karena sayang
    jadi suaminya itu kagak sayang sama dia
    bayangin misal kamu marahin adik atau saudaramu, meskipun dia salah dan kamu habis marah. tapi mesti ngga tega juga kan sebenernya?
    kayak gitu perasaan orang yang beneran sayang. kita juga perlu hidup buat sendiri dan orang yang sayang sama kita. hidup itu useless kalau dikorbankan buat orang yang ngga mencintai kita.
    dan ngga bisa lihat rasa sayangnya kita ke dia.

    kesimpulanku : ini ceritanya keluarga psikopat ya? :P
    dan ya ngapain pula aku nulis isi moral yang kutangkap segini panjang *tusuk perut pakai kipas*
    semoga wanita Indonesia bisa mikir pakai otak kalau KDRT itu termasuk dalam kriminal. makan tuh cinta masokis.

    ReplyDelete
  13. Yups harus selalu bersemangat, jangan pernah malu menuliskan sebuah cerita *mengingatkan diri sendiri ;)

    ReplyDelete
  14. waduh ditinggal istirahat ga ngeblog sebentar ceritanya udah abis, :P

    baca dari awal lagi ah :p

    ReplyDelete
  15. bagus cerita nya, tapi ada serem

    serem pas kalimat ini
    "Tokoh kamu menghabisi dirinya sendiri dengan memotong kedua telinganya. mencongkel kedua matanya dan menusuk jantungnya sendiri."

    aku ga suka kekersan, dan ad potong memotong.... kebyang smpe otak niee.

    banyak alasan kenapa pasangan yang mengalami penyiksaan masih tetep bertahan... #aku pernah bahas kasus seperti cerita u

    semangat menulis dan ngeblog ya :)

    ReplyDelete
  16. ikh,,,jadi pengen baca yang sebelumnya,,,,sais amat akhirnya.:'(

    ReplyDelete

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging