Detakan Jantung Ketiga [1]

Mataku terasa berat untuk kubuka. Terlebih mengangkat kepalaku. Aku ingn bersandar. Samar aku melihat apa yang bisa tertangkap mata. Lampu. Langit-langit kamar. Aku berada dalam sebuah ruang. Diatas kasur.

Aku memegang kepalaku yang teramat sakit. Ada yang basah saat tanganku menjelajahi rambut. Aku arahkan tangan ini pada hidung. Bau darah. Kulihat samar tanganku berlumur merah. Apa yang terjadi padaku?

Argh! kepalaku seakan disuntik puluhan jarum saat sebuah pertanyaan itu muncul.

Aku mencoba tenang. Menidurkan kembali kepalaku. Masih tidak tahu apa yang telah terjadi sebelumnya. Aku menenangkan diriku. Aku ingin mengingat apa yang terjadi. Pertanyaan sebaiknya kusimpan dulu. Kepalaku terasa sakit ketika membuat pertanyaan.Aku berbaring mencoba menyembuhkan sakitnya kepalaku. Memejamkan mata.

Belum sempat aku memejamkan mata ada sesuatu yang bergerak dalam perutku. Kuraba perutku. Membesar? Apakah aku hamil? Sejak kapan?

Argh.Kupegangi kepalaku. Menahan rasa sakit yang semakin menjadi. Kepalaku semakin sakit tak terperi ketika memunculkan pertanyaan-pertanyaan baru.

Kuraba sekali lagi perutku.

Ya, ada sebuah detakan jantung lemah yang kurasakan diperutku.Detakan jantung yang lain.

Bersambung...>>>