Jun 13, 2013

Aga dan Lita


Aga berlari saat melihat perempuan berambut se bahu itu duduk tenang di kursi taman sambil membaca sebuah buku. Lima kali Aga kembali melihat jam di tangan kanannya. Dalam hati ia sangat menyesal karena waktu yang ditunjukkan semakin membuatnya marah pada dirinya sendiri. Pertama kalinya Ia membuat janji dengan perempuan yang dia senangi, namun harus berakhir dengan sebuah keterlambatan!

Tindakan bagus Ga! Hardik hatinya sendiri.

Langkah Aga perlahan berhenti. Mengatur nafasnya. Pandangannya kembali di arahkan pada perempuan yang masih asyik membaca. Aga ragu untuk meneruskan langkahnya. 

Satu setengah jam apakah bisa dimaafkan? hatinya gusar.

Lita, nama yang membekas saat pertama kali Aga berkenalan dengan mahasiswi Sastra Indonesia pada kepanitian perayaan budaya fakultas. Aga mengenalnya secara tidak sengaja saat Lita tiba-tiba saja meminta bantuan untuk mengambil konsumsi . 

"Aga katanya kamu suka baca sastra lama, aku punya beberapa. Minggu depan kita ketemu di taman ya,” ungkap Lita. 

Aga mengangguk. Ia bersyukur perbincangan saat bersama  mengambil konsumsi berakhir pada ajakan diskusi sastra lama.

“Lita aku sangat menyesal datang terlambat seperti ini,” ucap Aga setelah berdiri di depan Lita.

“Terima kasih atas waktunya aku jadi bisa menghabiskan satu novel untuk bahan diskusi,” Lita tersenyum.

Aga tidak bisa menebak seperti apa bentuk hatinya saat itu. 


10 comments:

  1. weww,,, ternyata si rian suka banget ikut GA,,

    ReplyDelete
  2. Cierita cinta tidak sampai kepada harapan ya ?

    Salam wisata

    ReplyDelete
  3. jiahahaha respon si Lita bisa juga terdengar sarkastis kalau mungkin di belakangnya gak ada kata kata Lita tersenyum :D

    ReplyDelete
  4. makna yg bisa kita ambil: setiap ada kegiatan jangan sampe telat datang. dan cobalah selalu menenangkan sahabatnya yg galau

    ReplyDelete
  5. kalau dicerita bentuk hati itu love hehehe

    ReplyDelete

Terima Kasih sudah berkunjung.Happy Blogging